Lengkaplah sudah sepi ini menguruk sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa. Bersimpah angan tanpa tujuan. Dalam derap gerimis yang pongah menghujan.
Terbuai wajahmu yang menyusup bertubi-tubi.
Membawa sebaris kata bahagia yang menenggelamkan nurani diatas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam , tentang cintaterbuang.
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah, gundah gelisah dan lara pesakitan
Masihkah ada secuil senyum dari mu di batas penantianku yang kini makin terbata dalam kata-kata....untuk memujimu, mengharapmu, dan menantimu.
Jika masih ada ruang yang tersisa dihatimu, untukmu, sedikit saja, tolong bicaralah pada tanah membentang, pohon-pohon rindang dan angin yang mengusik kepongahan.
Setidaknya biar ada tanda yang bisa kubaca dan kuraba. Janganlah sepi hadir, janganlah semu yang membeku. Aku selalu berjalan menujumu. Itu pasti!!!!